Komentar
Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, para tokoh ini berdiskusi bersama Gus Anam mengenai metode dakwah yang inovatif namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur Islam. Gus Anam, yang dikenal dengan pendekatan dakwah yang inklusif dan penuh cinta, menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat serta merawat kerukunan antarumat beragama.
“Dakwah itu bukan sekadar menyampaikan, tapi juga bagaimana kita mampu menyentuh hati masyarakat, menjaga warisan budaya dan sejarah, serta mempererat tali silaturahmi,” ujar Gus Anam dalam diskusi tersebut.
Sebagai bagian dari rangkaian silaturahmi, rombongan juga diajak oleh Gus Anam untuk berziarah ke beberapa makam tokoh spiritual dan situs sejarah di wilayah Salatiga. Beberapa di antaranya adalah makam KH Abdul Wahid, Mbah Ronosentiko, Mbah Nyai Kopek, situs Candi Klero, serta kawasan mata air suci Senjoyo.
Ziarah ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan pahlawan spiritual, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya merawat nilai-nilai perjuangan dan kearifan lokal yang telah diwariskan.
KH. Abdurrahman Al Qodiri menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas sambutan hangat dari Ponpes Al-Turmudzi. "Kami sangat senang bisa bersilaturahmi dan berdiskusi langsung dengan Gus Anam. Semoga ukhuwah ini terus terjalin dan memberi manfaat luas bagi umat."
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi lebih luas dalam memperkuat peran pesantren sebagai pilar peradaban dan perdamaian di tengah masyarakat.(Yogie)